Ayam goreng cacapan asam / gandaria / ramania. Ayam goreng cacapan asam / gandaria / ramania Sebenarnya ini masak gampang 😂 bikin nambah nasi jadi hati hati aja hihiii. #tantanganakhirtahun #masakditahunbaru. Serba serbi olahan ayam yang zaman sekarang banyak dijual orang. Samu itu ikan yg di campur dgn beras yg disangrai, ikan ini cukup populer dikalimantan rasanya enak.
Sambal Acan memiliki varian rasa tambahan seperti terong asam, ramania atau gandaria, binjai, limau, dan mangga. Saluang atau ikan Seluang merupakan ikan air tawar yang hidup di sungai Kalimantan Selatan. How to make Sambal Ramania kalau di Jakarta sering disebut Gandaria, buah hutan yang berbuah musiman.. akan terlihat seperti tumisan/oseng biasa. Bunda dapat menyiapkan Ayam goreng cacapan asam / gandaria / ramania menggunakan 7 bumbu dan dalam 3 tahapan. Begini cara mamasak masakannya.
Bahan-bahan yang dibutuhkan Ayam goreng cacapan asam / gandaria / ramania
- Siapkan 2 potong of ayam.
- Bunda dapat 2 biji of bawang merah.
- Ini 150 ml of air panas.
- Siapkan 1/2 sdt of gula.
- Siapkan secukupnya of Garam.
- Ini 2 biji of buah gandaria / ramania.
- Bunda dapat 3 biji of cabe merah.
Tapi bila sudah mencoba, pasti akan suka. Jika harus memilih antara ayam panggang dan mandai saya pasti lebih memilih mandai, jauh lebih enak.. Terkadang mandai juga bisa di goreng tanpa bumbu, lalu nanti di cocol. Sambal gandaria Freshly ground sambal terasi with shredded gandaria, a kind of tropical fruit native to Southeast Asia.
Instruksi Ayam goreng cacapan asam / gandaria / ramania
- Ayam yang sudah dibumbui ala rumah goreng seperti biasa.
- Iris bawang, lombok dan buah gandaria. Kalo lagi gak musim pake jeruk aja pengganti rasa asamnya.
- Pindah kewadah, tuang air panas dan tambahkan gula garam. Aduk rata. Cemplungkan ayam yg sudah digoreng.
Sambal goang An extra hot Sundanese sambal associated with the town of Tasikmalaya, made from the mixture of cayenne pepper, garlic, salt and kencur (Kaempferia galanga). Sambal goreng Literally means "fried sambal". Soto (also known as sroto, tauto, or coto) is a traditional Indonesian soup mainly composed of broth, meat, and vegetables. Many traditional soups are called soto, whereas foreign and Western influenced soups are called sop. Soto is sometimes considered Indonesia's national dish, as it is served from Sumatra to Papua, in a wide range of variations.